Jumat, 19 April 2013

Inspiring

Gue baru baca blog salah satu temen gue (Tami). Dan serius.. Kata-katanya menginspirasi dan dalam banget maknanya buat gue. Gue kasih beberapa cuplikan-cuplikannya dan semoga bagi yang baca ini juga bisa terinspirasi ya :)


Karena manusia itu terlahir di antara 2 kemungkinan: terlahir istimewa (re: pintar, cerdas, jenius) dan terlahir biasa.

Selain karena cacat mental, ga ada orang yang terlahir "bodoh". Orang yang disebut bodoh selama ini mungkin gini: terlahir istimewa tapi malas dan ga mau jadi istimewa ATAU terlahir biasa tapi ga bisa/mau berusaha jadi istimewa. 

Sedangkan yang disebut pintar itu kemungkinannya: memang terlahir istimewa dan mau mempertahankan keistimewaannya ATAU terlahir biasa dan mau berusaha jadi istimewa.

Orang-orang seperti itu ga bisa kita salahkan sepenuhnya. Karena orang yang "terlahir biasa dan berusaha menjadi istimewa" itu adalah orang-orang beruntung yang hidup di lingkungan yang mendukung mereka untuk sadar dan bisa berpikir. Lingkungan itu antara lain: keluarga harmonis bahagia utuh penuh perhatian kasih sayang dan dukungan, tempat tinggal yang bagus layak tinggal, lingkungan sekitar rumah yang jauh dari kriminalitas, kemiskinan kebodohan, serta pengalaman yang membuat mereka sadar untuk berubah. Cita-cita? Itu dibentuk karena adanya dukungan dari lingkungan tsb. 

Tuhan itu sengaja menciptakan setiap orang berbeda. Latar belakang, keturunan (genetik), keluarga, lingkungan mereka hidup, dllnya berbeda. Ada orang terlahir biasa, ada juga yang istimewa (takdir). Ada yang miskin, ada juga yang berkecukupan (dampak usaha dan lingkungan). Ada yang pasrah, ada juga yang kritis (dampak lingkungan). Ada yang jadi orang sukses, ada juga yang "terbuang" (dampak usaha dan lingkungan). 

Ga ada yg diciptakan ga berguna. Ga ada yg namanya orang kaya kalau ga ada orang miskin. Ga ada yg namanya orang pintar kalau tidak ada yg sebaliknya. Bahkan appendix pun ada guna/fungsinya kan? Jadi mereka yg miskin atau tidak pintar cuma diciptakan sbg tolak ukur? Gue kira ga tuh. Mereka itu tanggung jawab orang2 yg lebih kompeten untuk dibimbing menjadi lebih baik. Kalau orang yg ngerasa mampu bisanya cuma mengolok-olok, mereka itu ga lebih baik dari yang diolok2 tsb. Dan orang2 yg dibimbing itu siapa tau suatu saat berubah menjadi lebih baik dari yang membimbing, lebih berguna bagi masyarakat dan negara. Ga ada yang ga mungkin. 


Makasih Tami! So inspiring banget kata-katanya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar